STUDI KASUS EPISTEMOLOGI INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM CIAMIS
Riview Jurnal : PENGEMBANGAN EPISTEMOLOGI FEMINIS DALAM KAJIAN ISLAM DI PERGURUAN TINGGI INDONESIA: Studi
Kasus Program Studi Akhwal Syaikhsiyah Institut Agama Islam Darussalam Ciamis.
Vol/Hal :
12. No.1/259
Tahun :
2017
Penulis :
Sumadi
Periview :
Ani Nuraeni
Prodi/smt :
AS/V
Tanggal :
5 januari 2018
Abstrak:
Masalah
pokok yang dibahas dalam kajian ini adalah pengembangan epistemology berperspektif feminis dalam ranah akademis. Di Indonesia bias gender masih mendominasi kajian Islam. Program Studi Ahwal Syaikhsiyah di perguruan tinggi
Islam di Indonesia termasuk yang
memiliki keeratan dengan internalisasi nilanilai kesetaraan gender. Sebab pada program studi ini matakuliahnya terkait dengan keluarga dan
relasirelasi dalam keluarga menurut hukum Islam.
Pendahuluan
Fakultas Syari’ah program studi Ahwal Syaikhsiyah Institut Agama
Islam Darussalam (IAID) Ciamis menjadi salah program studi yang mengkaji hukum keluarga
Islam dengan mendasarkan pada
pengembangan epistemologi berperspektif feminis di Indonesia. Sebuah perspektif kritis yang bertujuan untuk mengubah keadaan atmosfir
akademik yang cenderung berpihak pada
salah jenis kelamin tertentu menuju keadaan yang berkesetaraan. Padahal perspektif feminis dalam dunia akademik belum mendapat sambutan
yang serius dari perguruan
tinggi Islam. Cara pandang yang patriarki masih mendominasi atmosfir akademik perguruan tinggi Islam. Kajian Islam yang menjadi basis kajian
hukum keluarga Islam di Fakultas Syari’ah
khususnya program studi Ahwal
Syaikhsiyah masih merujuk pada sumber fiqhfiqhPadahal
jika melihat perempuan dalam
fiqh, maka perempuan ditempatkan sebagai objek lakilaki, posisinya sebagai
domestik, dan dalam konteks sosial harganya setengah dari lakilaki dan kuasanya di bawah
lakilaki.
Akar
Pengembangan Epistemologi Feminis dalam Kajian Islam
Para feminis muslim meyakini bahwa kesetaraan gender adalah misi
yang dibawa oleh
Rasulullah
SAW. Secara teologis ayatayat AlQur’an dan hadist dipandang memiliki keberpihakan yang kuat terhadap pembelaan atas penindasan terhadap
perempuan. Oleh karena itu
gender masuk dalam kajian Islam didasari oleh keyakinan bahwa Islam adalah agama yang sejak disebarkan risalahnya oleh Nabi Muhammad SAW
memberi perhatian yang serius untuk
melakukan pembebasan terhadap perempuan sebagai kaum yang tertindas. (Butuh data fiqh daurah perempuan). Namun harus diakui secara
akademis gender masuk dalam kajan
Islam seiring dengan perkembangan gerakan feminis di Barat. Pengembangan epistemologi feminis yang dikembangkan dalam dunia
akademik berakar pada gerakan politik
aktivis perempuan yang memberikan kritik pada secara luas terhadap ilmu sosial pada tahun 1970an. Para aktivis perempuan memberi alternatif
penelitian dengan menggunakan
model feminis. Pada tahun 1980an para ilmuwan sosial juga telah memberikan kritik atas ilmu sosial yang bias androsentris. Teoriteori lama dan metodologi dalam ilmuilmu sosial dipandang tidak efektif menyuarakan dan menggambarkan
pengalaman perempuan6.
Penelitianpenelitian yang dihasilkan
oleh para ilmuwan cenderung memperkuat dominasi lakilaki atas
perempuan. Dunia akademik pada generasi awal menempatkan lakilaki dalam konstruksi ilmu pengetahuan sebagai jenis kelamin yang
superior disbanding dengan
perempuan, sehingga secara sistematis membangun epistemologi yang bias gender.
Pengembangan
epistemologi feminis di Program Studi Ahwal Asyaikhsiyah IAID Ciamis
melalui berbagai program kegiatan. Di antara programprogram yang dijalankan adalah
sebagai
berikut:
1.
Pendirian Pusat Studi Perempuan.
Pusat
Studi Perempuan (yang kemudian disingkat PSP) di Institut Agama Islam
Darussalam Ciamis (yang
kemudian disingkat dengan IAID Ciamis) digagas langsung oleh rektor. Dengan berlatarbelakang sebagai akademisi alumnus pendidikan doktor dari
Universitas Gadjah Madha
Yogyakarta, pemahaman yang memadai tentang multikulturalisme dan kesetaraan gender, rektor mendirikan PSP sebagai episentrum pengembangan
kajian Islam yang berperspektif
feminis. Oleh karena itu PSP diposisikan menjadi motor penggerak bagi program studi di lingkungan IAID Ciamis untuk mengembangkan
kurikukulum, pembelajaran,
kajian, dan penelitian yang berperspektif feminis kajian Islam. Program yang
dilaksanakan yaitu dengan kajiankajian, studium generale dari ahli, diskusi khusus dengan para dosen, dan
diskusi khusus dengan
para mahasiswa. Dampak dari berbagai program kajian gender memberi perspektif baru
bagi civitas akademika di lingkungan IAID Ciamis.
2.
Pengembangan Kurikulum Berper spektif Gender.
Kurikulum
menjadi dasar pengembangan epistemologi feminis. Dengan asumsi bahwa kurikulum yang ada didominasi oleh budaya patriarki. Kurikulum
menjadi panduan normative terjadinya
ketidaksetaran gender. Kurikulum menjadi proses sosialisasi dan penyemaian ideologi patriarki secara sistematis di lingkungan akademik. Dalam
kerangka Althuser (1969) kurikulum
perkuliahan yang patriarki menjadi aparatus yang memagari, mendoktrinasi, dan membuat subyeksubyek di dalamnya mengalami ketidaksadaran mendalam untuk hidup dan memperjuangkan ideologi patriarki.
Secara
keseluruhan kurikulum yang dirancang di Fakultas Syari’ah Program Studi Ahwal Syaiksiyah IAID Ciamis pada awalnya tidak memperhatikan
keberpihakan kajian yang berivisi pada
keadilan dan kesetaraan perempuan dan lakilaki.
3.
Pembelajar an Kuliah Ber per spektif Gender.
Sesuai
dengan review kurikulum bahwa tujuan utama program studi Akhwal Syaiksiyah menggunkan perspektif feminis dalam kajiankajian Islam ntuk memberikan perspektif baru dalam
pembelajaran. Pembelajaran menjadi bagian dari perjuangan mewujudkan keadilan
dan
kesetaraan
gender. Melalui
pembelajaran proses sosialisasi dan internalisasi nilainilai kesetaraan gender dapat dilakukan secara sistematis dan natural.
4. Pengembangan
kapasitas dosen.
Pengembangan
kapasitas dosen untuk memahami epistemologi perspektif feminis dalam kajian Islam dilakukan dengan beberapa program di antaranya:
pertama, pengiriman dosendosen pada
pelatihanpelatihan gender.
Pengiriman dosen ke berbagai pelatihan gender dimulai tahun 2008 pada acara pelatihan metodologi sensitivitas
gender kerjasama Puslitban Kementerian
Agama RI dengan Fahmina Institut. Pada tahun 2010 pengiriman dosen pada Shortcourse Metodologi Penelitian Berpespektif Gender kerjasama
Pusat Studi Wanita universitas
Indonesia dan Direktorat Pendidikan Tinggi Islam Kementerian Agama. Pada tahun yang sama juga dikirimkan dosen ke arena Kongres Perempuan di
Pusat Studi jepang Universitas
Indonesia yang diselenggarakan oleh Komisi Nasional Perlindungan Perempuan. Kedua, pelibatan dosen pada kepengurusan Pusat Studi Perempuan.
Dengan model pelibatan sebagai
pengurus menjadi proses penguatan kapasitas para dosen untuk menguasai
perspektif feminis dalam
kemampuan akademik.
5.
Pengembangan r iset ber per spektif feminis.
Tahapan
yang selanjutnya setelah penguatan dalam pembelajaran dan pengenalan penelitian berperspketif gender adalah dengan mengaplikasikan analisis gender
dalam bentuk penelitian. Dalam
pandandangan para feminis bahwa kajian dan riset agama dengan menggunakan perspektif feminis merupakan sebuah transformasi kritis dari
perspektif teoriteori yang telah ada dengan menggunakan gender sebagai kategori analisis utamanya.
Oleh karena itu berbagai metode
penelitian kualititatif yang menjadi ciri khas di Program Studi Ahwal
Syaiksiyah
dielaborasi dengan gender sebagai alat analisis. Implikasinya dapat memudahkan
para
mahasiswa dan dosen dalam proses melakukan penelitian.
Kesimpulan
Pengembangan
epistemologi feminis menjadi keniscayaan di perguruan tinggi Islam
di
Indonesia. Walaupun berbagai kebijakan negara telah mendorong kesetaraan dan
keadilan
gender,
akan tetapi kecenderungan teologis normatif yang misoginis masih mendominasi
kajian
Islam. Penguatan ideologi anti kesetaraan dan keadilan gender di perguruan
tinggi
Islam
dan di ruangruang
kelas
seiring dengan penguatan gerakan islamisasi dunia kampus
dengan
jargon kembali pada sumber ajaran Islam AlQur’an
dan
hadis. Proses penguatan
didukung
oleh gerakan organisasi masyarakat Islam yang menjadi tempat bernaung dosen dan
pengelola
perguruan tinggi.
3 Komentar untuk "STUDI KASUS EPISTEMOLOGI INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM CIAMIS"
Website paling ternama dan paling terpercaya di Asia
Sistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat
Memiliki 8 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino
Link Alternatif : arena-domino.net
100% Memuaskan ^-^
Bingung mau ngapain? mendingan main games online bareng aku?
cuman DP 20rbu aja kamu bisa dapatkan puluhan juta rupiah lohh?
kamu bisa dapatkan promo promo yang lagi Hitzz
yuu buruan segera daftarkan diri kamu
Hanya di dewalotto
Link alternatif :
dewa-lotto.name
dewa-lotto.com
Bingung mau ngapain? mendingan main games online bareng aku?
cuman DP 20rbu aja kamu bisa dapatkan puluhan juta rupiah lohh?
kamu bisa dapatkan promo promo yang lagi Hitzz
yuu buruan segera daftarkan diri kamu
Hanya di dewalotto
Link alternatif :
dewa-lotto.name
dewa-lotto.com